Kau turun bagaikan cinta monyet
terkadang membahagian terkadang menyebalkan
Meskipun demikian, kuterima itu
kau hadir tanpa tahu waktu
membuatku terkadang cemberut penuh amarah
hanya meringkuk di dalam tempat perteduhan
meskipun demikian, kuterima itu…
Kuterima semua itu
karena engkau mempesona
setiap hadirmu, selalu terbalutkan hal – hal baru
kau datang tak tahu diri, tak tahu waktu tergantung pembawamu
JIka kau hadir setiap harinya, selalu dandanan indah tak terperikan
tak pernah bosan ku menatapmu, berdebar – debar panas dingin
terkadang balutan menawan berujung dengan mekarnya bunga
Hadirmu…
membuatku kedinginan
ketidak hadiranmu…
membuatku gerah…..
namun tanpa dinginmu, ku tak mungkin mengenal kehangatan
tanpa gerahmu, ku tak akan tahu kesegaran….
biarlah raga ini basah kunyup, seandainya mampu membersamaimu
biarlah ku setiap hari berganti dengan berbagai jenis pakaian
asal engkau tiap harinya memberikan tetesan air untuk kerasnya hatiku
dan biarlah engkau hadir setiap waktu dan sesukamu…
karena di ruang rinduku, akan muncul refraktur keindahan, warna pelangi di setiap langkah hidupku…
Hujan…basahi lah aku….
bersamailah aku…
lembutkanlah hatiku…
Leave a Reply