Dear kawan…kali ini andy akan berbagi ilmu yang andy dapat dari kuliah drug interaction. Mata kuliah ini diampu oleh Prof. Dr. Lukman Hakim M.Sc., Apt
Kali ini yang akan andy share adalah interaksi yang terjadi antara obat dengan enzyme pematobilme obat phase satu, yakni sitokrom P450 (Cytochrome P450).
We must Know, if cyt p450 adalah sebuah enzim yang berada di dalam hepar dan sebagian kecil di usus halus. Enzim ini memetabolisme berbagai macam jenis obat. Adapun bentuk dari isoform Cyt P450 yang sering sekali berinteraksi dengan Obat antara lain :
Cyp1A2
Cyp3A
Cyp2C9
Cyp2C19
Cyp…….(lupa)
banyak dari jenis enzim ini mengalami polimorfisme pada masing-masing individu. Akibatnya akan terjadi ketidak aktifan enzim yang secara otomatis akan menurunkan efektifitas metabolisme obat. Apa yang terjadi kawan? Obat tidak termetabolisme sehingga kadar obat dalam darah terjadi peningkatan (AUC meningkat). Peningkatan ini sering kali menyebabkan toksisitas pada pasien apabila indeks terapi dari obat tersebut sempit (narrow index theraupetic).
Khusus untuk CYp 3A, kurang mengalami polimorfisme dan ternyata 50 % dari obat –obat yang ada dipasaran dimetabolisme oleh enzime ini.
interaksi obat dengan pemetabolisme enzym Cyp2D6
pada 7 % orang Caucasia, terjadi polimorfisme Cyp2D6 yang menyebabkan enzim ini tidak aktif. Subtstrate Cyp2D6 ini antara lain Kodein (prodrug), beta-bloker, antidepresan, dectrometophan. Sedangkan penghambat enzime ini adalah Fluoxetine, paroxetine (strong inhibit), haloperidol, dan quinidine. Dengan tidak aktifnya cyp2d6 ini maka ada konsekuensi dari 7 % orang kaukasia. Konsekuensi nya antara lain :
1. Apabila mereka meminum Kodein yang merupakan suatu prodrug dari morphine. Maka obat ini tidak akan berefek. Hal ini dikarenakan kodein tidak akan diubah oleh Cyp2D6(in aktif) menjadi morphine.
2. Apabila mereka sakit batuk kering dan dokter memberikan dextrometrophan, maka dosisnya perlu dikurangi, hal ini berkaitan dengan kadar obat dalam darah yang tinggi dikarenakan obat tidak termetabolisme oleh enzyme.
3. Apabila kaukasia menderita hipertensi, dan diberikan obat –obat beta bloker seperti propanolol. sama saja, maka dosisnya harus dikurangi, atau lebih baik diganti obatnya karena kita tidak tahu seberapa besar dosis yang dikurangi.
4. Apbila mereka harus meminum beta-bloker dan fluoxetine (inhibitor enzyme), yang terjadi adalah bisa saja keracunan beta bloker sehingga mual muntah, dan tensi drop. Hal ini dikarenakan enzyme Cyp2D6 benar-benar tidak aktif dikarenakan penghambatan oleh fluoxetine.
sebaliknya, ternyata cyp2D6 ini berpolimorfisme menjadi lebih aktif/hyperaktif pada 30 % orang etiopia (east africant). Dengan demikian maka yang terjadi adalah sebaliknya, bahwa dosis –dosis obat yang dimetabolisme oleh cyp2D6 ini harus di perbanyak.
interaksi obat dengan pemetabolisme enzyme Cyp2C9
Enzyme ini terjadi polimorfisme pada 1% caucasiean dan afiracan amerika
obat ini memetabolisme NSAID (celecoxib, rofecoxib), S-warfarin,dan phenytoin.
sedangkan dihambat oleh fluconazole.
interaks obat dengan pemetabolisme enzyme 2C19
2C19 tidak terdapat pada 20-30% orang asian, dan 3-5 % orang caucasian.
enzyme ini memetabolisme diazepam, phenitoin, omeprazole, clopidogrel (prodrug anti koagulan),trycyclic antidepresan
enzime ini dapat dihambat oleh omeprazole, isoniazid, ketoconazole
Leave a Reply