Kecuali manusia – manusia yang mampu merayunya
Kecuali manusia –manusia yang bercinta dengannya
Kecuali manusia – manusia yang menaklukannya
Kecuali manusia – manusia yang mengalir dalam darahnya
Kecuali manusia – manusia yang mendekapnya hingga Si Pembuat Putaran menghentikannya
Manusia itu dalam kerugian
Aku memohonmu dengan seribu bahasa, bercintalah denganku. Ketika aku kehilangan kendali, setubuhilah dengan jiwamu, alirkanlah melalui nadimu, serta berikanlah sedikit celah dalam hatimu untuk aku tinggal. Waktu, aku begitu merugi melihat kemolekanmu, melihat sela- sela keindahan yang tertutupi oleh gerakan pada tiap detikmu. Waktu, aku belum begitu mampu menikmati keindahan yang kau suguhkan hingga hilang begitu saja tidak mungkin kembali. Waktu, aku tiada bisa sepenuhnya mencumbumu, oh.. sungguh bodoh aku tiada berani mendekati kecantikanmu. Dalam angan senyummu selalu kulewatkan. Dalam jiwamu, aku terlihat bodoh. Dalam dirimu, aku memperlihatkan kecerobohanku. Sungguh banyak sekali keseksianmu yang aku lewatkan, sungguh banyak sekali gerakan yang tak mampu aku perhitungkan dalam setiap keindahanmu terlewatkan begitu saja. Aku menjadikan desahan nafas tanpa kepercayaan mengalir begitu saja hingga hilang tanpa puncak makna.oh.. sungguh merugi bagi diriku, bagi bahasa aliran darahku, bagi bahasa sudut celah hatimu. Apakah aku masih bisa mengetuk kecantikanmu agar mampu aku manfaatkannya, agar engkau memaafkanku. baik malam menguntai pagi, menyudahi malam – malam indah. Ataupun putaran siang bumi ini untuk terus berbagi dalam dekapan mu, dalam pelukmu, dalam sela – sela sentuhan kelembutan yang akan berputar.
Berikanlah hatimu untukku
Lepaskanlah mahkota duri tajammu
Buatlah aku seperti pangeranmu Walaupun terlebih tanpa batas, banyak celah Berikanlah sisa sayangmu dalam sejuta nafas terakhirku
Buatlah aku terbang dengan sayap – sayapmu
Leave a Reply